Thursday, 28 June 2007

Mengapa harus TAUHID?

Melihat kondisi umat Islam yang kian hari makin memprihatinkan, muncullah pertanyaan bagi mereka yang punya semangat berdakwah, "apa yang mesti didakwahkan?"
Jawabannya ternyata beragam, ada yang memulai dengan ingin menegakkan pemerintahan Islami, kemudian terjun ke politik atau menyerukan penegakan hukum Islam dengan turun ke jalan-jalan, ada lagi yang berpindah-pindah dari masjid ke masjid, yang katanya bertujuan untuk amar ma'ruf nahi munkar. Namun, umumnya mereka semua menghindari masalah pemurnian akidah, sebab dianggap akan merintangi dakwah dan mengganggu persatuan umat.

MISI DAKWAH SEMUA RASUL
Jika kita mau melihat Al Quran, dalam surat Al A'raf saja akan terdapat beberapa ayat yang menyebutkan tentang misi dakwah para rasul, diantaranya, "Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata, "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. sesungguhnya ( kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)." ( Al A'raf:59)
"Dan(Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata, 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya, maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-NYa?" ( Al A'Raf ;65). " Dan (kami telah mengutus) kepada penduduk madyan saudara mereka, Syu'aib Ia berkata : hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya ( Al A'Raf ;85)
Perhatikanlah, sekalipun ummat para rasul itu berbeda dan beragam pula masalahnya, tapi tetap dakwah kepada tauhid ini menjadi dasar yang paling penting, baik yang mereka hadapi masalah ekonomi seperti kaum madyan atau masalah politik, karena mereka ummat tersebut waktu itu tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah Swt.

RASULULLAH DAN TAUHID
Rasululullah Saw, sebagai panutan kita memberikan teladan mengenai bagaimana pentingnya perkara tauhid bagi umatnya. Terbukti dalam perjalanan hidupnya, beliau tak henti-henti memperhatikan dan mendakwahkan msalah ini.
Berkata syeikh Mubarak Al-maili RA,"Nabi tidak henti-hentinya melarang manusia menjadikan patung-patung sebagai sekutu-sekutu bagi Allah SWT, padahal beliau sendiri (di Mekkah), beliau tidak pernah melailaikan dakwah tauhid walaupun diboikot oleh beberapa kabilah suku Quraisy selama 3 tahun hingga mengalami kesulitan hidup. Beliau tidak pernah melupakannnya sekalipun sedang bersembunyi dari kejaran musuh yang berusaha keras mencarinya. Beliau tidak pernah berhenti membicatakan tauhid walaupun beliau telah memperoleh kemenangan di Madinah dan diantara para pembelanya. Beliau tidak pernah berhenti menyelami dan membahasnya sekalipun kota Mekkah telah dibuka dan ditundukkan, beliau tidak lalai darinya meskipun sibuk berjihad, menyerang musuh, kemudian meraih kemenagan. beliau tidak mencukupkan dengan hanya mengajak dan meminta baiat para pengikutnya untuk tetap berjihad, tetapi lebih dari itu beliau mengingatkan mereka untuk mengembalikan kehormatan baiat tersebut dengan berjalan di atas tauhid dan menghapus kesyirikan, inilah kisah perjalanan hidup yang ditempuh oleh beliau yang terekam dalam sejarah dan bena-benar merupakan kenyataan..."

YANG PERTAMA KALI DIDAKWAHKAN
Rasululullah Saw juga memberikan petunjuk kepada para juru dakwah agar tauhid menjadi prioritas utama. Ibnul Qayyim RA mengatakan bahwa tauhid merupakan kunci dakwah para rasul. sebagaimana disebutkan dalam hadits Muadz, Rasulullah Saw bersabda kepada Mu'adz tatkala mengutusnya ke yaman, "sesungguhnya kamu akan mendatangi kaum ahli kitab, maka hendaknya dakwah pertama kali yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat "laa ilaaha illallah". Oleh karena itu, jangan sampai cahaya tauhid ini mejadi padam, lantaran adanya anggapan bahwa tauhid telah bersemayam di hatin setiap manusia. Cobalah perhatikan bagaiman nabi Ibrahim, pemimpin orang-orang yang bertauhid, berdoa agar tidak jatuh dalam kesyirikan! Inilah doanya, " Dan (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata, "Ya Rabbku, jadikanlah negrui ini (Mekah), negri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia" (Ibrahim : 35-36 )Untuk itulah , sebagi seorang muslim yang baik kita seharusnya mencontoh nabi Saw baik dalam masalah dakwah maupun masalah lainnya, bukannya mencari cara lain yang belum teruji keberhasilannya.(nuansa)
Sumber : Abdul malik bin ahmad ramdhani, sittu duror (landasan membangun jalan selamat)cet.1, Media hidayah. by abu ridwan.