Kurang Lebih 3 minggu saudaraku ( Endi Suradi), anak dari bibiku (almarhumah) di Tasikmalaya Jawa Barat indonesia, admitted di Rumah Sakit Sabah Medical w3 Kuwait, Kamis pagi hari tanggal 26 april 2007 dia telpon saya, "Nang, aa (Endi suradi) sakit sudah 3 hari panas, sakit kepala, meriang, bisa datang 'ga ke rumah di riggae!", karena aa mau ke Infection Diseases Hospitals Kuwait mau diperiksa/follow up, tolong antar, dia bilang ke saya", dengan rela hati saya datang ke rumahnya/hostelnya di Riggae, walaupun saya dalam keadaan yang lelah karena habis dinas sore, dan sore itupun mau ada acara, lalu saya bawa beliau ke RS Infection Diseases, kebetulan disana ada kawan kami perawat Indonesia, dia bantu semuanya dan saudaraku di periksa oleh dr disana dan di X-Ray dengan diagnosa bronchoPneumonia, lalu dokter menganjurkan beliau admitted, karena CID/KTP beliau di Riggae harusnya beliau admitted di Farwaniyya Hospital Kuwait, tapi dia minta saya dan kawan kami yang kerja di Casualty Infection diseases hospital untuk admitted di Sabah Medical saja, dengan beberapa alasan, kemudian kawan saya telpon kawan yang ada di RS casualty sabah medical untuk bantu kami, sambil membawa x-ray film, referral letter, dan hasil pemeriksaan lab sebelumnya di Infection Diseases hospital, kemudian saya bawa saudara saya ini ke hostel riggae dulu, mampir sekalian bawa barang yang dibutuhkan untuk persiapan admitted di RS, sekalian saya ajak dua kawan ikut menemani kami. Dengan bercucuran keringat, dan suhu badan yang masih panas kang endi dan sedikit kelihatan dia capai ,sambil kita ngobrol di mobil dia mengeluh, sakit kepala, panas yang turun naik, serta obrolan lain, tapi saya waktu itu ada perasaan lain kepada saudaraku ini, yang sayapun tidak tahu kenapa, saya tidak begitu banyak bicara, apa karena saya lelah atau giman.
Ringkasnya, saudaraku , saya dan dua kawan sampai di RS Sabah Medical Casualty Kuwait dan kita menemui kawan perawat Indonesia disana, kawan kami ini baik, dia bantu saudara saya dan panggil dokter untuk periksa saudara saya. Dokter sabah medical casualty periksa kang endi dan sebenarnya dari pembicaraan kawan saya perawat di casualty dengan dokter, dokter menganjurkan ke kawan saya perawat bahwa saudara saya tidak usah admitted karena masih muda,rawat jalan saja, tapi kawan saya yang perawat di sabah casualty membujuk dokter dan menjelaskan bahwa saudara saya ini tinggal di hostel/asrama tidak ada yang ngurus, maklum. Jadi hari itu saudara saya, admitted di sabah medical w3, lalu kemudian saya pamit pulang karena mau antar istri dinas sore, setelah antar istri saya tengok lagi beliau, lalu saya pamit pulang karena sorenya saya ada acara mengikuti seminar kewirausahaan, di south surra Kuwait, dan hari itu juga saya masuk shift malam. Kemudian besoknya, pagi hari saya telpon beliau menanyakan gimana kabar beliau, kemudian beliau telpon saya untuk datang ke sabah medical ada perlu katanya. Kemudian saya datang, dia minta pendapat saya mau ijin ambil uang ke atm, lalu saya sarankan biar saya yang ambil uangnya daripada repot harus minta ijin, kemudian saya ambil uang gaji beliau, semuanya dan saya kasih uangnya ke beliau, dan sayapun pesan untuk dia shalat, baca alquran dan berhenti merokok,karena saudaraku adalah perokok berat, dan sayapun selalu bilang minta maaf kalau ada kesalahan setiap saya menjenguknya.
Hari demi hari berlalu, kawannya kang endi sudah saya kasih kabar kalau kang Endi admitted di Rs sabah di Ruang medical, cuman tidak semua temannya saya kasih tahu.Setiap kali saya tengok kang endi, dia selalu bilang sudah agak lumayan, dan saya selalu tanya apa diagnosanya dia bilang tetap bronchopneumoni, tapi setelah sekian hari admitted saya jadi curiga kenapa kang endi belum discharge dari Rs, saya menganjurkan dia untuk discharge karena khawatir dia akan dipotong gaji, dan nanti penilaian jadi jelek juga karena dia ambil sick leave yang lama dan dia bilang ada kawannya juga sakit lama tapi ga apa-apa katanya, kemudian ketika saya tahu dia kerja selalu di ruang isolasi di central jail hospital Kuwait, dengan pasien kasus TBC, maka saya menganjurkan kang endi pindah kerjaan kalau sudah sembuh cari wasta/koneksi, karena saya khawatir kalau kang endi kena TBC tertular oleh pasien/prisoner di central jail. kang Endipun bilang dia dibiopsi, tapi setiap saya tanya hasilnya selalu belum ada, malahan kang endi sendiri bilang paling juga saya kena TB kelenjar gitu dia bilang ke saya, saya tidak habis pikir dengan diagnosa kang endi sendiri, karena saya tahunya brochopneumoni, lalu saya dengar meningoencephalitis, hari minggu tanggal 13 may 2007 kang endi telpon saya untuk minta tolong ambilkan uang di atm, untuk dikirim ke kelurganya karena dia bilang uang yang saya ambil dulu juga sudah dikirim, maklum anak-anak sekolah tidak cukup katanya, biarpun beliau sakit anak dan istrinya selalu dalam pikirannya,sungguh bapak yang baik, saya lihat keadaan beliau sudah sehat dan agak baikkan waktu itu, saya merasa senang, alhamdulillah saya bersyukur, mudah-mudahan saudaraku ini cepat discharge/keluar dari RS dan kerja lagi seperti sedia kala dan sembuh dari penyakitnya, itu kata hatiku, istriku juga bilang kenapa dengan kang endi lama sekali di RS dan istri sayapun ada perasaan beda dan dia selalu mengajak untuk besuk saudaraku ini. tanggal 17 may 2007 hari kamis, saya ikut ujian pre exam Nclex RN di Kedutaan Indonesia/KBRI di Kuwait ,untuk persiapan ke Hongkong yang diselenggarakan oleh INNAK/PPNI kuwait yang bekerjasama dengan universitas Malayathi Indonesia sebagai sponsor, hari itu cuaca tidak bagus, kabut tebal, berdebu, dan saya rasakan tidak baik untuk pergi keluar rumah, dan itu pertanda yang tidak baik bagi saya, malahan selama saya di Kuwait persaan baru kali itu saya mengalami cuaca sejelek itu. Setelah saya masuk ruang ujian, ada kawan tanya , " nang, udah tengok endi belum?",saya bilang saat ini belum, lalu dia bilang endi dalam keadaan kritis, lalu saya kaget dan konsentrasi saya buyar, setelah ujian, ada berita kang endi di intubasi, selesai exam saya pulang ke rumah di farwaniyya untuk ganti pakaian, karena mau dinas sore dan istri saya juga mau dinas, sekalian sebelum dinas mau nengok kang endi,setelah berangkat, saya dengar berita dari kawan teman satu asramanya dan dari Ketua perawat di Kuwait bahwa saudara saya (Endi suradi) meninggal dunia pukul 12.15 pm di RS Sabah Medical ward 3 Kuwait, saya berusaha sabar, dengan perasaan sedih, tapi tetap saya menangis, bersama dengan istri saya pergi ke sabah medical w3, sebelummnya sebelum pukul 12 pm saya sms istrinya minta maaf kesalahan beliau ketika saya dengar kabar kang endi kondisinya tidak baik, istrinya otomatis tanya, tapi saya tidak bisa jawab. Akhirnya pukul 12.15 Pm hari kamis tanggal 17 May 2007 saudaraku (Endi Suradi) Perawat Indonesia bekerja di Central Jail Kuwait selama kurang lebih 3 tahun, Meninggal dunia menuju ke pencipta alam semesta Allah SWT,sebelumnya beliau pernah bekerja di Saudi Arabia selama 10 tahun Di Ajyad hospital dekat kabah di Mekah, dan ini adalah kasus pertama perawat di Kuwait yang meninggal setahu saya, kang endi meninggal dengan diagnosa terakhir DIC dan TB Septicemia, mudah-mudahan almarhum diterima disisi-Nya, dan kepada keluarga almarhum dikasih kesabaran dan kepada kawan-kawan, saya mohon maaf apabila selama hidup ada kesalahan almarhum yang disengaja maupun tidak disengaja. Selamat jalan saudaraku,saya hanya bisa mendoakan maafkan saya dan keluarga di kuwait dan di Indonesia, Manusia hidup di dunia sesuai kehendak Allah Swt suatu hari nanti ia pasti mati. "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati"(Ali imran : 185).
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."(Az-Zumar:30). Namun demikian, tak ada seorangpun yang mengetahui kapan ajalnya tiba. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, "Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (Luqman:34).
Meski berapapun panjangnya usia seseorang, dunia tetap akan berakhir baginya, ini adalah realita yang dengan nyata bisa kita saksikan, kita lihat setiap saat, siang maupun malam. setelah kematian , setiap manusia mau tidak mau akan merasakan kehidupan yang kekal abadi, itulah kehidupan akhirat. setelah Allah Swt membangkitkan semua manusia dari kubur dan memperhitungkan seluruh perbuatan yang telah dilakukan di dunia. lalu memutuskan tempatnya, di surga yang luasnya seluas langit dan bumi atau di neraka yang baranya berupa manusia dan batu. Dunia hanya sebagai bekal agar bisa selamat melewati shirath yang berada di atas neraka jahannam.
Hakikat ini, sudah dipesankan oleh semua nabi. Sebagaimana firman Allah yang menceritakan tentang orang beriman dari keluarga fir'aun, "sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (Ghafir:39). rasulullah Saw. bersabda, "perumpamaan dunia bagiku adalah ibarat seorang musafir yang istirahat sejenak di bawah sebuah pohon lalu meneruskan perjalanannya. (HR.Muslim)
Thursday, 5 July 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
cerita yang saudara tulis persis dengan kejadian yang kami alami...karna TB ayahhandaku kembali disisiNya +_15 hr yg lalu. semoga saudaramu dan ayahhandaku diterima disisiNya..Amin. serta keluarga yg ditinggalkan selalu diberi kesehatan, ketabahan, keikhlasan serta umur yang panjang yang bisa untuk terus beribadah pada Allah SWT.
sungguh kisah yang tragis..
semoga amal ibadah saudara Endi di terima di sisi-Nya,, dan di ampuni segala dosa dan kekhilafannya..
amiin...
semoga amal ibadahnya di terima si sisi Allah swt..dan di ampuni segala dosa dan kekhilafannya semasa hidup...amiin
rasa sedih kehilangan orang yang kita kasihi pernah kami alami.
8 tahun kami menantikan kehadiran buah hati, 14-11-2009 putri pertama kami Khanza Alya Rivi hadir, membawa kebahagiaan yg sangat luar biasa.
14-06-2010, kebahagian berubah duka, putri tercinta kami pergi menghadapi penciptanya, kepergiaannya begitu tiba-tiba, hanya 1 hari buah hati kami sakit demam.
Rencana Allah kita tidak pernah tau.
Insya Allah, semoga kami dipertemukan kembali dalam kehidupan yang kekal nanti.
Post a Comment